Postingan

Bolehkah Berkurban.untuk si mayit

 Bolehkah niatan qurban untuk orang yang telah meninggal dunia? Ada dua pendapat dalam hal ini yaitu yang membolehkan secara mutlak dan yang membolehkan jika ada wasiat. Imam Nawawi rahimahullah berkata, Tidak ada pengorbanan atas nama orang lain tanpa izinnya, atau atas nama orang mati jika dia tidak merekomendasikannya. “Tidak sah qurban untuk orang biasa selain dengan izinnya. Tidak sah pula qurban untuk may it jika dia tidak memberi wasiat untuk qurban tersebut.” [1] Dalil dari pendapat ini adala firman Allah Ta'ala , dan pria itu tidak memiliki apa-apa selain apa yang dia perjuangkan “ Dan bahwasanya seorang manusia tidak memperoleh kecuali apa yang telah diusahakannya .” (QS. An-Najm: 39). [2] Pendapat yang sama dinyatakan pula oleh penulis Kifayah Al-Akhyar , Muhammad bin 'Abdul Mu'min Al-Hishni, di mana ia berkata, Tidak boleh atas nama almarhum kecuali mewariskannya. “Tidak boleh qurban itu diniatkan di atas nama mayit menurut pendapat yang paling kuat dari pendapa...

Mengabungkan Puasa Sunah Dengan Puasa Qodho Romadhon

 menggabungkan puasa sunah selain syawal dengan qadha ramadhan Ada dua pendapat ulama dalam kasus ini. Pendapat pertama, Tidak boleh menggabungkan niat puasa qadha dengan puasa sunah lainnya. Sebagaimana tidak boleh menggabungkan niat ketika puasa ramadhan dengan puasa sunah lainnya. Dalam Fatawa Syabakah Islamiyah dinyatakan, فإن من عليه صيام واجب من قضاء رمضان، أو من كفارة، أو نحو ذلك، فلا يصح له أن يجمعه مع صوم التطوع بنية واحدة، لأن كلاً من الصوم الواجب وصوم التطوع عبادة مقصودة مستقلة عن الأخرى، ولا تندرج تحتها، فلا يصح أن يجمع بينهما بنية واحدة ”Orang yang melaksanakan puasa wajib, baik qadha ramadhan, puasa kaffarah, atau puasa lainnya, tidak sah untuk digabungkan niatnya dengan puasa sunah. Karena masing-masing, baik puasa wajib maupun puasa sunah, keduanya adalah ibadah yang harus dikerjakan sendiri-sendiri. Dan puasa sunah bukan turunan dari puasa wajib. Sehingga tidak boleh digabungkan niatnya.” (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 7273) Pendapat kedua, boleh menggabungkan nia...

BERBAGAI HAL TERKAIT PUASA SYAWAL

 .Berbagai Hal Terkait Puasa Syawal Imam Asy-Syirazi rahimahullah menyatakan bahwa disunnahkan bagi yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan, hendaknya mengikutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal. (Al-Muhadzdzab, 2: 626) Dalil yang dibawakan dalam hal ini adalah hadits berikut. Dari Abu Ayyub radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ “Siapa yang melakukan puasa Ramadhan lantas ia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu seperti berpuasa setahun.” (HR. Muslim, no. 1164) Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa dalil ini adalah dalil yang shahih dan tegas (sharih). Beliau mengatakan bahwa ini dijadikan dalam dalam madzhab Syafi’i, Ahmad dan Daud serta yang sejalan dengan mereka tentang disunnahkannya puasa enam hari di bulan Syawal. Lihat Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, 8: 51. Imam Nawawi rahimahullah dalam Minhaj Ath-Thalibin (1: 440) menyatakan, “Disu...